Selasa, 08 November 2011

Sekilas Tentang QR CODE



Bagi yang saat ini membaca koran Kompas pasti pernah melihat gambar kotak yang berisi titik-titik hitam, yang terletak di dalam isi headline koran tersebut.  Yup, gambar tersebut disebut QR Code. QR Code adalah sebuah kode matriks atau barcode 2 dimensi . QR code adalah bentuk evolusi dari kode batang (barcode) yang berbentuk 1 dimensi disebut berevolusi dikarenakan QR code bisa menampung data yang lebih besar daripada kode batang (barcode). Hal ini dapat dilakukan karena QR code menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal. QR merupakan singkatan dari Quick Respone yang berarti respon cepat, dengan tujuan menyampaikan secara cepat dan mendapatkan respon yang cepat pula. QR code dapat digunakan pada ponsel berkamera yang mempunyai aplikasi pembaca QR code dan ponsel tersebut diharuskan terhubung dengan koneksi internet untuk menghubungkan ponsel dengan situs yang dituju via QR code tersebut. QR code pertama kali dibuat oleh sebuah perusahaan di Jepang yang bernama Denso-wave divisi dari Denso Corporation dan dipublikasikan pada tahun 1994.  Kini penggunaan QR code sudah berkembang sebagai alat tambahan dalam program promosi produk bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan maupun bidang jasa.



 Sesuai gambar diatas elemen terkecil (kotak hitam atau putih) dari kode QR ini disebut “modul”. Kode QR terdiri atas modul kombinasi hitam dan putih, pola waktu, pola deteksi posisi, format informasi yang mengandung koreksi tingkat kesalahan dan nomor masker, data area dan koreksi kode kesalahan (Reed-Solomon code).
Pola deteksi posisi
 
Posisi Deteksi di pola diatur pada sudut kode QR. Posisi dari kode QR terdeteksi dengan pola deteksi posisi yang memungkinkan kecepatan tinggi.

Pembacaan : dari posisi A, B, C, laju model hitam dan putih 1:1:3:1:1. Untuk menentukan sudut rotasi / Perpindahan kode. Hal ini dapat dibaca dari segala arah, secara signifikan meningkatkan efesiensi kerja.






Margin
Ini adalah area kosong di sekitar kode QR. Model 1 dan 2 membutuhkan margin sebesar empat modul dan Mikro kode QR membutuhkan dua modul.
Timing pattern
Modul Putih dan hitam diatur secara bergantian untuk menentukan koordinat. Pola waktu ditempatkan di antara dua pola deteksi posisi dalam kode QR.
Format information
Ini berisi tingkat kesalahan koreksi dan pola topeng kode QR. Informasi Format dibaca pertama ketika kode tersebut diterjemahkan.




Error-correcting code (Reed-Solomon code)
Reed-Solomon kode diterapkan untuk mengembalikan data ketika sebuah bagian dari kode QR hilang. Tingkat restorasi bervariasi di 4 tingkat koreksi atas kesalahan yang berbeda . Misalnya, jika area yang rusak hingga 15% dari luas seluruh kode, data dapat dikembalikan dengan tingkat kesalahan M mengoreksi.

Banyak keuntungan yang di dapat dari penggunaan QR code (dua dimensi) seperti :
1.       QR code bisa menyimpan alamat url web, dan ketika dipindai oleh hp/smartphone akan di hubungkan dengan situs yang terhubung.

  
   QR code bisa menyimpan informasi lebih banyak dari kode batang (barcode).
QR Code Data capacity
Numeric only
Max. 7,089 characters
Alphanumeric
Max. 4,296 characters
Binary (8 bits)
Max. 2,953 bytes
Kanji, full-width Kana
Max. 1,817 characters




3.       Bisa dikenali walaupun kode mempunyai ukuran yang kecil
        Karena di buat di Jepang, maka dapat menyimpan tulisan kanji dan kana.


5.       QR code masih bisa dibaca walaupun di kode terdapat kerusakan dan terdapat noda/ kotor,
Tetapi kerusakan yang di tolerir adalah sebesar 30 %.

 

Walaupun banyak manfaat yang di dapat dari penggunaan QR code, juga terdapat kekurangan. Dimana dalam penggunaannya di butuhkan alat pemindahan yang harganya masih terlalu mahal. Dan juga untuk mendapatkan informasi yang berisi link url, setiap hp/smartphone harus terkoneksi dengan internet.


Untuk membaca QR code dibutuhkan sebuah scanner, dan biasanya handphone keluaran sekarang sudah terinstal dengan aplikasi pembaca QR code atau jika belum terinstal kita bisa mencarinya di internet. Untuk yang didalam negeri kita bisa mengunduh lewat sarana yang disediakan KOMPAS.com, di alamat http://dakode.mobi.
Jadi berdasarkan tulisan diatas, kita bisa bandingkan bahwa QR code (2D) lebih baik daripada Barcode (1D) . Karena QR code bisa menampung informasi lebih banyak daripada barcode dan tentunya bila gambar kode rusak, masih bisa dibaca (max 30%).
So sekian infonya, deh ngantuk nih soalnya…………………………………


Read More..

Rabu, 12 Oktober 2011

TELEMATIKA




Telematika atau telematics adalah sebuah istilah yang terdapat dalam sebuah buku berjudul
"L'informatisation de la société: Annexes. Industrie et services informatiques". Buku tersebut di tulis pada tahun 1978 oleh 2 orang berkewarganegaraan Prancis, yaitu Simon Nora dan Alain Minc. Istilah telematika secara umum adalah gabungan kata telekomunikasi dan informatika yang berartikan tentang kombinasi transmisi informasi melalui jaringan telekomunikasi dan pengolahan informasi secara komputerisasi. Telematika adalah jawaban dari keprihatinan yang terjadi pada tahun 1976 di Prancis, ketika itu perkembangan aplikasi komputer telah merubah organisasi ekonomi dan sosial masyarakat .Seperti meningkatnya kebutuhan pertukaran data dan teknologi telekomunikasi, sementara pengembangan komputer masih terkendala oleh besarnya kebutuhan energi dan besarnya biaya pengembangan , dan juga saat itu komputer belum terhubung satu sama lain antar geografis. Kini atas peran telematika tersebut kita dapat merasakan dampak perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi di masa sekarang seperti transaksi atm, komunikasi lewat kabel dan udara.

Banyak cabang ilmu yang mengilhami lahirnya telematika. Seperti yang telah di jelaskan di atas, telematika adalah kombinasi dari transmisi informasi melalui jaringan dan pengolahan informasi secara komputerisasi. Yang berarti ilmu komputer dan elektronika berperan dalam pengiriman data melalui jaringan. Dan matematika berperan serta dalam komputerisasi pengolahan data menjadi informasi.

Saat ini banyak bidang yang memanfaatkan telematika , seperti bidang telekomunikasi yang berfokus pada pertukaran data yang menjadi kebutuhan konsumen mereka seperti telekomunikasi lewat telepon ,saluran televisi,radio,media lainnya , dan bahkan system pelacakan navigasi secara realtime berbasis satelit yang disebut GPS(Global Positioning System).

Dalam penerapaannya. Telematika menggunakan teknologi pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi melalui perangkat telekomunikasi dalam hubungannya dengan pengaruh pengendalian/control pada objek jarak jauh. Dalam penerapan di bidang navigasi, telematika membutuhkan perangkat GPS sebagai perangkat pengiriman data, lalu data telematika diterima oleh layanan (vendor) seluler dan di teruskan ke pelangggan . Kemudian data telematika disimpan oleh pelanggan di device telekomunikasi seperti handphone,pda, dan smartphone .

Telematika pada dasarnya digunakan untuk membantu manusia dalam berkomunikasi, memperoleh informasi secara real time dimana saja, meningkatkan perekonomian dan pemerintahan sebagai hasil dari pemotongan arus proses yang panjang. Tetapi ada ada kalanya telematika memiliki dampak negative, seperti meningkatnya kejahatan cyber di media internet, berkurang peran serta masyarakat dalam berinteraksi dan banyaknya informasi yang tidak terlindungi yang menyebabkan masyarakat umum dan tidak berkepentingan bisa mendapatkan informasi tersebut secara bebas. Dan tentunya hal ini akan sangat berbahaya. Read More..

Sabtu, 21 Mei 2011

KAIDAH PEMENGGALAN SUKU PERTAMA PADA KATA BAHASA INDONESIA

Tugas Bahasa Indonesia
Menganalisis makalah yang bertopik “Suatu Model Kaidah Pemenggalan Suku Pertama pada Kata Bahasa Indonesia” dengan judul “Kasus Pada Huruf Awal B”.

Hal yang pertama kita analisis adalah topik dari sebuah karya tulis, dalam hal ini yaitu tentang “ Suatu Model Kaidah Pemenggalan suku Pertama pada Kata Bahasa Indonesia” menurut saya topik tersebut sudah spesifik. Lalu pada judulnya lebih menerangkan bahwa karya tulis tersebut berupa analisis singkat.
Selanjutnya pada bagian pendahuluan pada awal kalimat terdapat kesalahan dalam pemilihan kata, yaitu pada kata “Sejak komputer berhasil diciptakan orang” seharusnya kata ‘orang’ diganti dengan kata
‘manusia’. Kemudian pada baris selanjutnya kalimat ‘alat penerjemah bahasa’ ada kesalahan struktur ejaa, yaitu pada kata ’penerjemah’ seharusnya adalah penterjemah. Analisi yang berikutnya adalah di bagian kedua pada kalimat ‘komputer diharapkan dapat dengan tanpa keliru memenggal suku pertama’
Pada kalimat tersebut terdapat kesalahan dalam penyusunan kalimat, seharusnya ditulis ‘komputer diharapkan tidak keliru memenggal suku pertama’. Dan juga pada baris selanjutnya pada kalimat
‘yang terdiri atas empat atau lebih huruf’ seharusnya tertulis ‘yang terdiri atas empat huruf atau lebih’.
Dan juga pada bagian tinjauan pustaka telah terjadi penggunaan bahasa yang tidak tepat dan penulisan kalimat yang terlalu panjang (tidak ada subjek dan predikat), dan juga penyebutan sumber artikel berungkali sangat tidak efisien.
Selanjutnya pada bagian isi menurut analisis saya tidak ada kesalahan pada ejaan maupun kalimat.
Posisi berikutnya yaitu kesimpulan terdapat kesalahan pemilihan kata, yaitu pada kalimat
‘kata yang berawal dengan huruf bukan b dapat dipenggal melalui peletakan tanda suku’ kata ‘peletakan‘ seharusnya diganti kata ‘pemakaian’.


Analisis bagian pustaka,
Sumber yang berasal dari internet menggunakan huruf miring(italic)
Pada urutan ke-4 terdapat kesalahan penempatan tahun yang seharusnya di letakan tidak diakhir kalimat. Karena akhir kalimat adalah posisi untuk kota penerbitan suatu karya tulis. Ternyata sebagian besar penulisan daftar pustaka salah, dikarenakan meletakan tahun penerbitan karya tulis diakhir kalimat.
Pada penulisan biodata penulis , tidak ada kesalahan. Hanya saja penulisan riwayat hidup penulis sangat ringkas.
Sekian dan terima kasih Read More..

Google: Korpus Raksasa Sanding Kata

Tugas Bahasa Indonesia
Menganalisis makalah yang bertopik “Pengintegrasian teknologi informasi dalam kelas”
Dengan judul “Google: Korpus Raksasa Sanding Kata dalam
Pemelajaran dan Pengajaran BIPA”

Hal yang pertama kita analisis adalah tentang topiknya yang menurut saya belum spesifik dan masih bisa dipersempit. Karena setiap orang akan merasa bingung terhadap kata “kelas”. Yang bisa berarti suatu lingkungan sekolah atau bisa juga berarti pengelompokan suatu data atau benda. Selanjutnya pada bagian judul, terdapat kesalahan dalam penyusunan kalimat seperti penggunaan tanda baca seharusnya dihindari karena akan membuat bingung para pembaca. Didalam pemilihan judul ini juga terdapat kesalahan dalam struktur ejaan yang bertuliskan “pemelajaran” seharusnya di tulis pembelajaran , judul yang seharusnya adalah “Google sebagai korpus raksasa sanding kata dalam pembelajaran dan pengajaran BIPA”.
Lalu pada bagian pendahuluan terdapat ketidakseimbangan antar kalimat yaitu pada kalimat yang terdapat dua kali penyebutan ‘atau’ yang berakibat ketidakseimbangan dalam suatu kalimat..Pada bagian tengah pendahuluan juga terdapat kesalahan dalam struktur ejaan kalimat yang tertulis ‘berterima’ harusnya ditulis ‘diterima’ karena dalam kalimat tersebut subjek sedang dalam posisi pasif. Selanjutnya pada kalimat ‘Belakangan para pendidik bahasa memomulerkan konsep ini’ terdapat kesalahan penyusunan kalimat, seharusnya kalimat berbunyi ‘Belakangan ini para pendidik bahasa mempopulerkan konsep ini’. Lalu pada kalimat ‘Idiom adalah ungkapan yang kalau diterjemahkan’ terdapat kesalahan dalam pemilihan kata, seharusnya kata ‘kalau’ digantikan dengan ‘jika’.
Kemudian pada bagian tinjauan pustaka telah terjadi penggunaan bahasa yang tidak tepat dan penulisan kalimat yang terlalu panjang (tidak ada subjek dan predikat), dan juga penyebutan sumber artikel berungkali sangat tidak efisien. Pada bagian tinjauan pustaka ini juga terdapat kesalahan dalam struktur eja kalimat, yaitu pada kalimat ‘berterima’ harusnya ditulis ‘diterima’.
Dan juga pada bagian ini juga terdapat kesalahan dalam penyusunan kalimat, yaitu pada kalimat ‘tidak lazim atau bahkan tidak’ seharusnya tidak perlu ditambahakan kata’bahkan’ karena penggunaan kata ini hanya akan mengaburkan arti dalam suatu kalimat.
Pada bagian isi di makalah ini, kita juga akan menganalisis setiap kalimat di setiap alinea. Contohnya pada kalimat ini ‘Jika pemelajar hendak mengetahui kata apa saja dapat jatuh sebelum’ terlihat terdapat kesalahan dalam pemilihan kata, yaitu pada kata’dapat jatuh’ dapat digantikan dengan kata ‘tepat’ dan juga pada bagian isi ini terdapat penggunaan bahasa yang terlalu panjang seperti pada kalimat ‘. Tingkat kewajaran sanding kata penutur asli menurut Google’ hal ini sungguh tidak efisien dan alangkah lebih baik jika di tulis ‘Tingkat kewajaran sanding kata menurut Google’..



Lalu kita akan menganalisis didalam bagian kesimpulan, pada bagian ini ditemukan kesalahan penyusunan kalimat pada kalimat’ penting dicatat bahwa semakin baik pengetahuan awal bahasa Indonesia pemelajar BIPA’ seharusnya ditulis ‘penting dicatat bahwa semakin baik pengetahuan awal bahasa Indonesia yang dimiliki pemelajar BIPA . Selanjutnya juga ada kesalahan pemilihan kata yang terdapat dalam kalimat ’Pemelajar dan guru bahasa Indonesia untuk pemelajar asing dapat menggunakan korpus dalam Google’ seharusnya kata ‘pemelajar’ digantikan dengan ‘pengajar’ dan kesalahan pemilihan kata juga terdapat pada kalimat ‘mesin pencari Google dapat menyiapkan pemelajar BIPA dengan informasi mengenai calon sanding kata yang dapat’ yaitu pada kata ‘dengan’ seharusnya menggunakan kata ‘suatu’. Yang akan menghasilkan kalimat ‘mesin pencari Google dapat menyiapkan pemelajar BIPA suatu informasi mengenai calon sanding kata yang dapat’ .

Dan pada bagian akhir kita juga akan menganalisis bagian daftar pustaka,
Pada baris awal daftar pustaka terdapat kesalahan dalam penulisan nama penulis,
‘American heritage dictionary of the English language (2004). Boston, MA: Houghton Mifflin Company.’ yang dalam hal ini nama penulis dari sebuah karya tulis tidak dicantumkan .
Dan juga pada penulisan ‘Benson, M., Benson, E., & Ilson, R. (1997). The BBI dictionary of English word combinations. Philadelphia: John Benjamins.’ Seharusnya sesudah penulisan kota penerbitan karya tulis tidak ada lagi penulisan kata lagi, Dan juga dalam tulisan diatas juga terdapat kesalahan penempatan kata yang tertukar antara lain kata yang berfungsi penunjuk penerbit tertukar posisinya dengan kata yang berfungsi sebagai penunjuk kota penerbit . Read More..

Sabtu, 30 April 2011

Sebab akibat dan konsep berpikir induktif

1.Dalam urutan sebab-akibat, penulis memulai proses kreatif menulis dengan membicarakan permasalahan yang menyebabkan terjadinya masalah yang lain. Jelaskan pernyataan tersebut!


Maksudnya adalah didalam menyampaikan sebuah masalah, kita diharuskan menjabarkan terlebih dahulu sebab dari suatu masalah yang terdiri dari fakta-fakta
kemudian dari fakta-fakta tersebut kita akan mendapatkan sebuah kesimpulan. Dan dari kumpulan dari fakta-fakta kita akan mendapatkan sebuah kesimpulan yang disebut akibat


2.Deskripsi merupakan sebuah karangan yang mengajak pembacanya untuk dapat mendengar, melihat dan merasakan secara langsung. Jelaskan pengertian deskripsi dan uraiakan pernyataan di atas disertai contoh yang jelas!


Jawaban : Deskripsi adalah sebuah penggambaran dari suatu hal yang kita baca dan kita dengar. Di saat kita membaca sebuah tulisan deskripsi, kita akan diajak untuk membayangkan gambaran-gambaran dari tulisan yang kita baca .

Contoh :

Saat itu adalah pertama kalinya kami datang ke Jakarta, setelah 8 jam perjalanan akhirnya kami tiba di terminal Pulo Gadung. Setelah kami turun dari bus, kami langsung di hampiri oleh para calo bus yang menanyakan jurusan bis yang kami tuju di Jakarta. Tetapi kami yang saat itu merasa kehausan ditengah terik nya matahari, segera mencari warung terdekat untuk membeli minuman ringan. Dan setelah minum kami kamipun segera melanjutkan perjalanan .


3.Dalam bab pertama pendahuluan dari sebuah laporan meliputi perumusan masalah yang hendak dipaparkan dalam laporan. Buatlah ide penelitian dan tulis perumusan masalah secara jelas.

Jawaban :


Ide penelitian :
Pembuatan sistem pelaporan absen sekolah menggunakan Sms gateaway.

Perumusan masalah :
1.Bagaimana membuat sistem pelaporan absen sekolah menggunakan perangkat telepon seluler.
2.Bagaimana cara orang tua menggunakan telepon selularnya untuk mendapatkan
laporan anaknya di sekolah melalui aplikasi sms.




Selesaikan soal silogisme di bawah ini :

4. a. Premis My : Semua negara di Asia Tenggara yang sedang berkembang tergabung dalam ASEAN
Premis Mn : Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang di Asia
b. My : Beberapa nelayan memiliki perahu bermotor
Mn : Beberapa tengkulak memiliki perahu bermotor

Kesimpulan yang dapat diambil dari premis diatas adalah……

Jawab :
a. Kesimpulan : Indonesia tergabung dalam ASEAN.
b. Kesimpulan : Beberapa nelayan dan beberapa tengkulak memiliki perahu bermotor

b.- Karena kakak mengidap penyakit maag, maka kakak tidak boleh makan makanan yang asam.
c.Karena mengidap penyakit lever, ayah tidak boleh makan hidangan yang berlemak.
Jelaskan pernyataan kalimat di atas dalam konsep berpikir induktif!

Jawab :
b. Kakak tidak boleh makan makanan yang asam, karena kakak mengidap penyakit maag.
c. Ayah tidak boleg makan hidangan yang berlemak, karena mengidap penyakit lever.

6. Misalnya Anda mengemukakan gagasan bahwa tinggal di daerah kumuh tidak baik bagi kesehatan. Gagasan yang dilengkapi dengan keterangan dan informasi ini menggunakan metode indukuktif.
Rancang latar belakang, lingkup permasalahan dan tujuan penelitian pada ide tersebut!
Jawab :

Latar belakang dan Lingkup Permasalahan

Jakarta yang menjadi ibukota adalah kota yang penuh daya tarik, hal ini bukan tanpa sebab . Tersedianya fasilitas dan infrastruktur menjadi hal yang membuat para investor datang untuk menanamkan modalnya. Hal ini tidak hanya mengundang para lapisan kelas untuk datang, tetapi juga menjadi harapan bagi setiap penduduk di luar ibukota. Beruntunglah mereka yang datang dengan persiapan yang matang seperti sudah memiliki tempat tinggal dan juga sudah mengontrak rumah. Tetapi bagi yang datang dengan modal terbatas, mereka akan memaksakan diri untuk tinggal di mana pun, seperti daerah padat penduduk yang rentan dengan sebutan daerah kumuh. Dan bagi mereka yang tinggal di daerah kumuh mereka akan merasakan banyak keterbatasan seperti fasilitas toilet yang terbatas dan ruang publik yang terbatas menyebabkan mereka menggunakan fasilitas secara tidak terkendali karena mereka akan mencari solusi atas masalah mereka dengan cara jangka pendek seperti menggunakan air yang tidak sehat. Keterbatasan tersebut akan berdampak negatif, terutama untuk masalah kesehatan mereka

Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan bahwa setiap pendatang yang ke Jakarta tanpa persiapan tempat tinggal terpaksa akan mencari tempat tinggal yang terjangkau bagi mereka. Sekalipun fasilitas tidak sesuai standar kesehatan, mereka akan tetap tinggal disana. Karena yang mereka pikirkan adalah bagaimana mereka terlindung dari dinginnya malam

7. Identifikasi kesalahan pada pernyataan di bawah ini dalam konsep berpikir deduktif!
a. Semua pelaku kejahatan adalah korban rumah tangga
b. Saya tidak pandai berenang. Hampir semua anggota keluarga saya tidak dapat berenang.
Jawab :
a. Semua
b. hampir Read More..